Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Organ intim wanita memang rentan terkena bakteri karena merupakan bagian tubuh yang sering lembab karena kurangnya sirkulasi udara.
Oleh karena itu, sangat penting menjaga kebersihan dan kesehatan di area sekitar organ intim agar terhindar dari berbagai penyakit kelamin yang mungkin berbahaya.
Melakukannya cukup sederhana dan tidak sulit. Asalkan Anda telaten dan rutin, dampaknya akan sangat berguna bagi kesehatan organ intim dalam jangka panjang.
Berikut ini beberapa tips merawat area organ intim, seperti yang dikutip dari Canadian Women's Health World.
Secara umum, iritasi dan penyakit pada vagina bisa dicegah dengan menjaga area genital tetap kering dan sirkulasi udara baik. Anda bisa melakukannya dengan cara-cara di bawah ini:
1. Kenakan celana dalam berbahan katun, khususnya saat aktif bergerak atau beraktivitas di luar ruangan dan berpanas-panasan. Katun mudah menyerap keringat dan kelembaban, sekaligus baik untuk sirkulasi udara.
2. Saat menstruasi, ganti pembalut setiap 4 hingga 8 jam sehari, tergantung banyaknya darah haid yang keluar.
3. Hanya gunakan pembalut atau panty liner yang tidak diberi pewangi, karena wewangian bisa menimbulkan reaksi alergi pada orang tertentu.
4. Sebagian wanita mungkin merasa aroma organ intim kurang sedap. Tapi vagina memang memiliki bau yang khas, dan itu bisa berbeda pada setiap wanita. Selama aromanya tidak terlalu menyengat, Anda tidak perlu khawatir. Jadi sebaiknya hindari spray atau pembersih khusus kewanitaan jika tidak terlalu diperlukan.
5. Hindari memakai celana atau busana yang terlalu ketat di area bikini, karena bisa menekan vagina dan membuatnya lembab. Jangan terlalu sering mengenakan pakaian berbahan sintetis yang menempel langsung pada kulit saat dipakai (stocking, legging, skinny pants).
6. Sehabis berenang atau olahraga, segera ganti pakaian dan celana dalam secepat mungkin. Ingat, area organ intim sangat rentan pada kelembaban. Membiarkan pakaian basah menempel terlalu lama pada tubuh akan memicu pertumbuhan bakteri merugikan.
7. Setelah buang air kecil, basuh organ intim dengan sedikit air, dan keringkan dengan mengusap lembut menggunakan tisue. Usap dari dekat anus mengarah ke depan. Cara ini akan mencegah kotoran atau bakteri menempel lagi pada organ intim.
8. Vagina memiliki kemampuan membersihkan sendiri. Jadi tidak direkomendasikan membersihkan vagina dengan douching (obat semprot air) karena bisa mengganggu keseimbangan ph pada vagina. Penggunaan douche justru bisa meningkatkan risiko iritasi.
Cara paling tepat membersihkan area intim Anda adalah membasuh vulva (bagian luar vagina) setiap hari dengan air hangat. Hindari pengunaan sabun, terlebih lagi yang mengandung wewangian. [mor][inilah.com]
Oleh karena itu, sangat penting menjaga kebersihan dan kesehatan di area sekitar organ intim agar terhindar dari berbagai penyakit kelamin yang mungkin berbahaya.
Melakukannya cukup sederhana dan tidak sulit. Asalkan Anda telaten dan rutin, dampaknya akan sangat berguna bagi kesehatan organ intim dalam jangka panjang.
Berikut ini beberapa tips merawat area organ intim, seperti yang dikutip dari Canadian Women's Health World.
Secara umum, iritasi dan penyakit pada vagina bisa dicegah dengan menjaga area genital tetap kering dan sirkulasi udara baik. Anda bisa melakukannya dengan cara-cara di bawah ini:
1. Kenakan celana dalam berbahan katun, khususnya saat aktif bergerak atau beraktivitas di luar ruangan dan berpanas-panasan. Katun mudah menyerap keringat dan kelembaban, sekaligus baik untuk sirkulasi udara.
2. Saat menstruasi, ganti pembalut setiap 4 hingga 8 jam sehari, tergantung banyaknya darah haid yang keluar.
3. Hanya gunakan pembalut atau panty liner yang tidak diberi pewangi, karena wewangian bisa menimbulkan reaksi alergi pada orang tertentu.
4. Sebagian wanita mungkin merasa aroma organ intim kurang sedap. Tapi vagina memang memiliki bau yang khas, dan itu bisa berbeda pada setiap wanita. Selama aromanya tidak terlalu menyengat, Anda tidak perlu khawatir. Jadi sebaiknya hindari spray atau pembersih khusus kewanitaan jika tidak terlalu diperlukan.
5. Hindari memakai celana atau busana yang terlalu ketat di area bikini, karena bisa menekan vagina dan membuatnya lembab. Jangan terlalu sering mengenakan pakaian berbahan sintetis yang menempel langsung pada kulit saat dipakai (stocking, legging, skinny pants).
6. Sehabis berenang atau olahraga, segera ganti pakaian dan celana dalam secepat mungkin. Ingat, area organ intim sangat rentan pada kelembaban. Membiarkan pakaian basah menempel terlalu lama pada tubuh akan memicu pertumbuhan bakteri merugikan.
7. Setelah buang air kecil, basuh organ intim dengan sedikit air, dan keringkan dengan mengusap lembut menggunakan tisue. Usap dari dekat anus mengarah ke depan. Cara ini akan mencegah kotoran atau bakteri menempel lagi pada organ intim.
8. Vagina memiliki kemampuan membersihkan sendiri. Jadi tidak direkomendasikan membersihkan vagina dengan douching (obat semprot air) karena bisa mengganggu keseimbangan ph pada vagina. Penggunaan douche justru bisa meningkatkan risiko iritasi.
Cara paling tepat membersihkan area intim Anda adalah membasuh vulva (bagian luar vagina) setiap hari dengan air hangat. Hindari pengunaan sabun, terlebih lagi yang mengandung wewangian. [mor][inilah.com]
0 komentar:
Posting Komentar